Dua Daya Tarik Manusia, Good Looking vs Inner Soul dalam Perspektif Psikologi

Manusia punya dua daya tarik, mari kita bedah dari aspek psikologi



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar dua sumber daya tarik manusia: good looking dan inner soul

Istilahnya bermacam-macam—pada perempuan disebut inner beauty, pada laki-laki sebagian menyebutnya inner guy—tetapi intinya sama.

Ada daya tarik fisik yang tampak dari luar, dan ada daya tarik batin yang terpancar dari kepribadian. 

Menariknya, psikologi sudah lama membahas dualisme daya tarik ini melalui teori-teori besar tentang persepsi, kepribadian, hingga cinta.

Good Looking, Daya Tarik yang Cepat Terlihat

Daya tarik fisik adalah kesan pertama yang paling mudah ditangkap. 

Teori halo effect dari Edward Thorndike menjelaskan bahwa orang yang terlihat menarik secara fisik sering diberi penilaian positif pada sifat lain, meski tidak ada bukti objektif. 

Karena itulah, orang good looking cenderung dianggap lebih ramah, cerdas, atau kompeten, hanya karena penampilan.

David Buss juga menegaskan bahwa preferensi terhadap penampilan memiliki akar biologis. 

Wajah simetris, tubuh sehat, dan kebersihan fisik diasosiasikan dengan kesehatan dan kelangsungan hidup keturunan. 

Secara singkat, otak manusia memang diprogram untuk merespons penampilan secara cepat.

Namun, Buss juga menambahkan bahwa ketertarikan fisik memiliki batas. Setelah beberapa waktu, penampilan berhenti menjadi pusat perhatian jika tidak didukung kualitas psikologis yang lebih dalam.

Inner Soul, Daya Tarik yang Lebih Panjang Usianya

Jika good looking adalah kesan pertama, maka inner soul adalah kesan yang bertahan. 

Konsep ini sejalan dengan teori core personality traits dari Gordon Allport—bahwa karakter inti seseorang akan memengaruhi perilaku jangka panjang serta bagaimana orang lain membentuk kedekatan emosional.

Carl Rogers, tokoh psikologi humanistik, menyatakan bahwa diri yang otentik, empati, dan kehangatan batin menciptakan keterhubungan yang mendalam antar manusia. 

Ciri-ciri inilah yang sering disebut sebagai inner beauty pada perempuan atau inner guy pada laki-laki.

Sifat-sifat yang membuat seseorang nyaman, dihargai, dan dirindukan meskipun penampilan luar tidak selalu sempurna.

Penelitian Benjamin Schneider tentang Attraction-Selection-Attrition pun menegaskan bahwa dalam jangka panjang, orang lebih cenderung tertarik, memilih, dan bertahan dengan individu yang kepribadiannya cocok, bukan semata penampilannya.

Kombinasi Keduanya, Paket Lengkap yang Jarang tetapi Ada

Sebagian orang memiliki dua daya tarik sekaligus: penampilan yang menarik dan kepribadian yang menawan. 

Psikolog menyebut ini sebagai kombinasi physical attractiveness dan emotional attractiveness. Mereka biasanya lebih mudah membangun hubungan sosial, tetapi penelitian menunjukkan bahwa yang membuat hubungan bertahan bukanlah wajah, melainkan karakter yang stabil.

Inner Soul Selalu Menang Dalam Jangka Panjang

Daya tarik fisik adalah pintu, tetapi inner soul adalah rumah. Penampilan dapat memicu ketertarikan cepat, namun sifat, nilai moral, kehangatan, dan empati adalah faktor yang menentukan apakah seseorang akan bertahan dalam hidup kita.

Dalam perspektif psikologi, daya tarik terbesar manusia bukanlah apa yang terlihat mata, tetapi apa yang dirasakan hati. Inner soul bergerak lebih pelan, tetapi justru itulah yang paling lama melekat. []

Link copied to clipboard.